Langsung ke konten utama

Cara breeding Parkit Holland/EB


PARKIT HOLLAND/EB (EXHIBITION BUDGERIGAR) DAN PERBEDAANNYA DENGAN PARKIT LOKAL

Parkit Holland adalah salah satu jenis burung parkit yang terpopular di dunia. Tidak hanya di Indonesia saja, burung parkit Holland pun juga dijadikan hewan rumahan paling popular di negara Jepang, China, Korea, Eropa bahkan Amerika. Kalau di Indonesia parkit adalah jenis burung yang ditaruh di dalam sangkar, di 3 negara tersebut banyak orang yang memelihara burung parkit di dalam rumah dan bahkan dibiarkan berkeliaran di sekitar kandang. Inilah yang membedakan cara merawat burung parkit di Indonesia dibandingkan di luar negeri.

Sepintas, tidak ada perbedaan yang mencolok diantara parkit Holland dengan parkit lokal. Secara fisik ciri-cirinya kelihatan sama, mulai dari warna, bulu, ciri jantan dan betina, maupun sejumlah anatomi tubuh parkit lainnya. Tapi kalau dibandingkan dengan burung parkit lokal, terlihat jelas jika ukuran burung parkit Holland lebih besar dibandingkan burung parkit lokal.

Supaya lebih jelas yuk kita lihat penjelasan mengenai perbedaan parkit holland dan parkit lokal berikut.

Untuk mengetahui perbedaan kedua jenis parkit tersebut, ada baiknya kita lihat ciri ciri parkit Holland lewat anatomi tubuhnya.

1. Warna Bulu Burung Parkit

Warna burung parkit Holland mempunyai mutasi serta variasi warna bulu yang lebih banyak kalau dibandingkan dengan warna parkit lokal. Selama ini pilihan warna yang dipunyai oleh parkit lokal hanya warna berikut Hijau, Putih, Kuning, serta Biru dengan corak hitam pada setiap warna bulu burungnya.

Beda halnya dengan jenis parkit Holland, burung ini mempunyai mutasi warna yang lebih kompleks serta bervariasi. Tidak mengherankan kalau burung ini pun menjadi primadona bagi pecinta burung paruh bengkok karena mempunyai mutasi warna yang lebih banyak. Warna burung parkit Holland biasanya yaitu merah muda, hijau muda, putih-biru-kuning, serta kombinasi 3 warna itu sekaligus.

2. Ukuran Tubuh Burung Parkit Holland 

Ciri lain yang membedakan parkit Holland dengan burung parkit lokal yaitu ukuran tubuh. Meski mempunyai struktur tulang yang sama, tapi burung parkit Holland mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar. Ukurannya lebih besar dibanding parkit lokal bahkan melebihi burung Lovebird.

3. Dapat Hidup Sampai 8 Tahun

Sama seperti burung paruh bengkok lainnya, parkit jenis ini juga mempunyai jangka hidup yang lumayan lama. Rata-rata rentang hidup burung parkit Hollan berkisar antara 5 sampai 8 tahun lamanya, tergantung dari perawatan parkit Holland yang diterapkan. Perlu diketahui meskipun sama-sama tergolong dalam jenis burung parkit, tapi untuk yang satu ini tak dapat hidup di iklim tropis. Sebab di negara asalnya, Belanda, burung ini telah beradaptasi dengan baik di cuaca yang dingin. Sedangkan jika kamu berencana untuk memelihara parkit Holland di Indonesia, pastikan kamu tahu bagaimana cara merawat burung parkit Holland dengan benar.

Cara Merawat Dan Berternak Parkit Holland
Parkit Holland adalah jenis parkit mahal, sebab untuk seekor parkit Holland dijual seharga minimal Rp 600.000-1.500.000± per ekor, tergantung dari ketersediaan burung ini di pasaran. Harga parkit Holland tentu saja lebih mahal kalau dibandingkan dengan burung parkit lokal ataupun parkit lokal super yang umumnya dijual pada rentang harga Rp 80.000,- sampai Rp 300.000,- per ekor tergantung jenis mutasi & ketersediaan di pasar.

Untuk kamu yang pengen mempunyai burung ini dengan harga yang murah salah satunya yaitu dengan mencari peternak parkit EB supaya kamu bisa mendapatkan burung ini dengan harga murah. Biasanya, hanya sedikit orang yang mau dan berani mengimpor burung ini dari luar dikarenakan selain harga yang mahal, cara merawatnya juga tergolong susah. Untuk dapat melakukan ternak parkit EB, setidaknya kamu harus tahu cara merawat parkit EB.

1 Mempersiapkan Ukuran Kandang Yang Sesuai

Pertama, kamu harus mempersiapkan kandang untuk tempat si burung. Jika kamu hanya 1 ekor burung saja maka kandang besi bundar panjang cukup untuk menampung burung ini. Tapi jika kamu mempunyai 2 ekor burung, taruhlah di kandang persegi panjang dengan ukuran minimal 40x30x60 cm.

Tentang ukuran kandang untuk budidaya parkit EB sama dengan burung parkit super lain. Yang terpenting burung mempunyai cukup ruang buat terbang serta bercengkerama dengan pasangannya.

2. Makanan Parkit EB
Mengenai jenis makanan, millet adalah makanan pokok yang juga sebagai sumber karbohidrat dan protein. Sediakan pakan burung secukupnya dan gantilah secara teratur. Pastikan tempat makan burung bersih supaya tidak ada kuman ataupun kotoran tertelan oleh burung. Untuk suplemen atau makanan tambahan, berikan sayuran seperti kangkung, jagung manis, brokoli, sawi putih, serta beberapa sayuran lain supaya parkit mendapatkan tambahan vitamin dan mineral.

3. Temperatur Ruangan
Sebaiknya kamu memeilihara burung parkit EB di dalam rumah. Ruangan dalam rumah cenderung mempunyai suhu yang tetap dan tak terlalu panas. Di tempat asalnya, burung ini hidup di suhu udara / temperatur antara 23 sampai 29 derajat Celcius. Yang paling penting si burung tak kepanasan karena bisa membuatnya sakit.

4. Sarang Burung Parkit EB
Jika kamu mau melakukan budidaya parkit Holland, kamu dapat memakai glodok terbuka berukuran 20 cm. Atau cukup memakai baskom yang diberi alas tissue lembut sebagai sarang. Tidak perlu memakai glodok tertutup sebab burung parkit Holland butuh udara yang tak terlalu panas.

Semoga info ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda tentang burung parkit. -Salam sehobby-

#ebholland
#saveparkit
#ayoobreedingparkit
#RiqsBudgiesFarm
#RiqsParrotFarm

Komentar